BERITA INDONESIA TERSENYUM

BERITA

Sepuluh Tahun Menahan Ejekan, Akhirnya Efremino Tersenyum

Sepuluh Tahun Menahan Ejekan, Akhirnya Efremino Tersenyum

Tuesday, 12 December 2017

Lantaran benjolan kecil yang tumbuh di tubuhnya, Efremino Jehalut harus pasrah ketika menjadi bahan ejekan teman sekolah, sepermainan, dan bahkan keluarga. Kisah pahit dari bocah berusia 10 tahun di tanah Desa Poco Likang, Kecamatan Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur ini menjadi contoh dari sekian ribu anak-anak penderita penyakit kelainan bawaan di Indonesia. Hernia bawaan ini dideritanya sejak lahir namun baru disadari oleh sang ibu, Emilia Nurti, ketika si Efremino berusia 4 bulan. Benjolan itu pertama kali muncul di bagian kepala Efremino. Lantunan do’a pun terpanjat mengiringi pengobatan nenek dengan pijatan minyak khusus yang dipercaya ampuh menyembuhkan penyakit. Sayang, seraya segera kebahagiaan itu menyusut tatkala benjolan yang sama muncul kembali di area kelamin Efremino. Upaya pengobatan ala kadarnya tak kunjung membuahkan hasil. “Kasihan Efremino, meski anak saya tidak pernah mengeluh sakit akibat kelainannya ini, tapi hatinya sedih ketika diejek teman-temannya. Kalau sedang main, benjolannya akan keluar. Tapi begitu tidur malam hari, benjolannya tiba-tiba hilang, dan akan muncul lagi keesokan hari saat ia bermain,” ungkap Ibu Emilia. Tak pelak penyakitnya ini membuat beban hidup yang dirasakan oleh Efremino sangatlah berat karena ia tidak bisa beraktivitas seperti anak-anak seusianya yang lain. Meski demikian, Ibu Emilia enggan berputus asa dan terus mencari jalan keluar untuk Efremino. Hingga akhirnya informasi tentang kegiatan sosial operasi Hernia bawaan gratis yang diadakan oleh Tempo Scan mendarat di telinganya. Indonesia Tersenyum yang diselenggarakan di RSUD Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur itu menjadi jawaban atas do’a dan usaha Ibu Emilia dan suami. Kini, tak ada lagi Efremino si Ndebo. Percaya dirinya bangkit, keminderannya hilang, dan ia dapat hidup selayaknya bocah normal lainnya yang bersemangat menikmati masa kecil bersama keluarga dan teman-temannya. Ia siap merajut masa depan dan mewujudkan cita- citanya menjadi seorang dokter.

BAGIKAN CERITA INI

BERITA LAINNYA

Program Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat di Klaten

Setelah Tempo Scan Group turut berpartisipasi pada peringatan Hari Gizi Nasional 2019 yang diadakan di Klaten, Jawa Tengah pada bulan Maret 2019 lalu, berbagai kegiatan telah dilaksanakan di wilayah Klaten Jawa Tengah dan sekitarnya.

Program Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat di Surabaya

Selain di Klaten, program CSR Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat juga dilaksanakan di Surabaya.

Pada Peringatan Hari Gizi Nasional, Tempo Scan Group Gelar Program “Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat”

Tempo Scan Group mendukung langkah pemerintah dalam mempercepat perbaikan gizi masyarakat dengan pangan yang aman dan bergizi untuk menjaga aset bangsa melalui Program “Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat”

Tempo Scan Group Gelar Program “Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat”

Sebuah persembahan dari CSR “Indonesia Tersenyum” Tempo Scan Group untuk mengajak masyarakat bersama memperbaiki masa depan bangsa melalui gizi dan kesehatan.

Dari Indonesia Tersenyum Untuk Papua

Tuesday, 13 March 2018
Dari Indonesia Tersenyum Untuk Papua

Indonesia Tersenyum memberikan bantuan kesehatan untuk masyarakat Jayapura

Indonesia Tersenyum, Ajak Desa Kutajaya Hidup Sehat

Desa Kutajaya adalah salah satu desa penerima bantuan dari Indonesia Tesenyum. Desa ini terletak di wilayah Kecamatan Cicurug, Sukabumi.

Indonesia Tersenyum, Salurkan Bantuan untuk Anak Para TKI

Apa yang umumnya dilakukan oleh anak-anak yang memasuki usia 5 tahun?

Apresiasi Komitmen Tenaga Kesehatan untuk Masyarakat Desa

Peran tenaga kesehatan desa untuk mewujudkan kesehatan masyarakat di pedesaan terbilang cukup penting.

Terlahir dengan hidrocephalus, Sekarang Alif Sudah Sembuh

Ibu Sri Lestari tak punya keinginan lain selain Alif sembuh. Bekerja serabutan tak membuatnya mampu membiayai operasi Alif yang harus dilakukan berkali-kali. Melalui informasi seorang perawat, Ibu Alif mendapatkan bantuan Indonesia Tersenyum untuk tindaka

Kristian Kampu Terbebas dari Kelainan Bawaan yang Telah Diderita Selama 13 Tahun

13 tahun bukan waktu yang singkat, apalagi bagi Kristian. Kelainan bawaan lahir yang dideritanya pun menghambatnya beraktivitas. Setelah permohonan bantuan dari Indonesia Tersenyum dipenuhi, Kristian dan orang tuanya pun harus menempuh perjalanan jauh unt

Hanafi yang Semakin Percaya Diri

Tuesday, 05 December 2017
Hanafi yang Semakin Percaya Diri

Tersenyum bukan hal yang mudah bagi Hanafi. Kelainan yang dimilikinya sebagai penderita bibir sumbing membuatnya tidak percaya diri. Untungnya, Ayah Hanafi bertemu dengan Indonesia Tersenyum dan mendapatkan bantuan tindakan operasi untuk Hanafi.

Sumbingnya Sembuh, Iluh Siap Menyongsong Masa Depan Cerah

Ingin gadis cilik kesayangannya kembali sehat dan sembuh dari bibir sumbing, Ayah dan Ibu Iluh mengajukan permohonan bantuan ke Indonesia tersenyum. Operasi dilaluinya dengan baik, Iluh kini kembali ceria dan siap menyongsong masa depan.

3 Tahun dengan Kelainan Bentuk Tulang Kepala, Kini Rabiatul Telah Sembuh dan Ceria

Diagnosa dokter membuat orang tua Rabiatul bersedih. Anaknya yang masih 3 tahun menderita kelainan bentuk tulang kepala bawaan dan mengharuskan ia untuk dioperasi. Bantuan pengobatan dan operasi bedah plastik dari Indonesia Tersenyum membawa harapan baik

7 Tahun Menderita Jantung Bocor, Kini Rehan Bisa Tersenyum Kembali

Memiliki penyakit jantung bocor bawaan membuat Rehan sering absen ke sekolah. Badannya yang mudah lelah dan sering sakit, tak membuatnya patah semangat untuk tetap bersekolah. Harapan untuk sembuh mulai muncul ketika Ayah Rehan mengajukan permohonan bantu

Cerianya Sabrina, Tidak Lagi Menderita Kelainan Bawaan Lahir

Kasih sayang dan kegigihan orang tua Sabrina yang ingin anaknya sembuh, membuatnya bertemu dengan Indonesia Tersenyum. Kelainan bawaan lahir yang dideritanya harus dioperasi sebanyak 5 kali dan itu membutuhkan biaya tak sedikit. Kini Sabrina sudah kembali

Tiga Kali Lakukan Operasi, Kini Aisha Sudah Sembuh Total dari Kelainan Bawaan Lahir

Tak seperti anak sehat lainnya, gadis periang ini memiliki kelainan bawaan Atresia Ani dan Atresia Esofagus. Biaya yang besar membuat keluarga Aisha tak mampu membawanya ke meja operasi. Lewat bantuan Indonesia Tersenyum, kini Aisha dapat kembali ceria da

Program ini didukung oleh: